KOTA BOGOR – Pemerintah Kota dan Kabupaten Bogor sedang melakukan kolaborasi dalam pengelolaan sampah untuk jangka panjang yang lebih berkelanjutan. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan limbah di kedua wilayah tersebut.
Menariknya, kunjungan Bupati Bogor ke Balai Kota Bogor menjadi momentum sejarah, karena dalam kurun waktu 35 tahun belakangan, belum ada bupati yang pernah melaksanakan kunjungan semacam ini. Pertemuan ini menunjukkan niat bersama untuk menyelesaikan masalah pengelolaan sampah yang semakin kompleks di era modern.
Pentingnya Kerjasama Antara Kota dan Kabupaten dalam Pengelolaan Sampah
Pada pertemuan ini, Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, menyampaikan bahwa diskusi yang dilakukan bertujuan untuk memperkuat koordinasi dalam pengelolaan sampah di masa mendatang. Dengan adanya kerjasama ini, diharapkan permasalahan terkait sampah dapat diselesaikan secara efektif. Dalam kondisi lingkungan yang semakin memburuk akibat sampah yang tidak terkelola dengan baik, langkah ini menjadi sangat penting.
Pemkot Bogor saat ini mengelola lahan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Galuga seluas lebih dari 37 hektare yang berbatasan langsung dengan TPAS milik Kabupaten Bogor. Ini menunjukkan potensi besar untuk menggabungkan kedua pengelolaan sampah tersebut menjadi satu kesatuan yang lebih efektif. Dengan pendekatan kolaboratif, potensi pemanfaatan sampah menjadi sesuatu yang produktif juga akan lebih mudah dicapai.
Strategi dan Rencana Kerja Bersama untuk Pengelolaan Sampah
Dalam langkah strategis ini, kedua pemerintah daerah tidak hanya membahas urusan teknis, tetapi juga menyusun rencana jangka panjang dalam pengelolaan sampah. Dedie Rachim mengungkapkan harapan untuk mendapatkan dukungan dari pusat, khususnya mengenai pembangunan instalasi pengolahan sampah yang mampu menghasilkan listrik. Ini akan menjadi langkah revolusioner dalam pengelolaan limbah, yang juga bisa memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat.
Bupati Bogor, Rudy Susmanto, menambahkan bahwa langkah-langkah yang terjadi saat ini adalah permulaan dari perjanjian kerjasama atau MoU antara Pemkot dan Pemkab Bogor. Diharapkan, kerjasama ini dapat menciptakan kebijakan bersama yang saling sinergis, sehingga masalah pengelolaan sampah bisa diatasi dengan lebih baik.
Rudy juga menggarisbawahi pentingnya komunikasi yang baik antara kedua daerah, mengingat sejarah panjang keduanya yang dulunya merupakan bagian dari pemerintahan yang sama. Dengan memahami akar sejarah ini, diharapkan kolaborasi dalam pengelolaan sampah dapat terjalin lebih erat.