www.siarandaerah.id – KOTA BOGOR – Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachin, bersama Wakilnya, Jenal Mutaqin, memimpin rapat pimpinan (rapim) di halaman Kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor pada Kamis (19/6/2025). Rapat ini menjadi momen penting untuk mendengarkan laporan dari perangkat daerah seputar program yang telah dilaksanakan dan tantangan yang ditemui.
Dedie Rachim mencatat beberapa aspek penting yang menjadi perhatian, termasuk pembangunan infrastruktur, penataan kawasan, serta layanan publik yang diharapkan dapat menunjang ekonomi daerah. Di samping itu, penanganan masalah bencana juga menjadi bahasan utama dalam rapim ini.
“Hari ini, kita mengadakan rapim di Kantor DKPP untuk membahas sejumlah isu yang perlu ditangani segera,” ungkapnya. Ia menekankan bahwa salah satu topik krusial adalah penanganan longsor di Batutulis yang membutuhkan penanganan cepat dan efektif.
Pentingnya Kolaborasi dalam Penanganan Isu Infrastruktur
Dalam rapim ini, dibahas langkah-langkah yang diperlukan untuk membuka akses jalan sementara bagi kendaraan roda dua. Persoalan pembebasan lahan untuk pembangunan jalan trase baru juga menjadi krusial agar transportasi di kawasan tersebut tidak terhambat.
Dedie menunjukkan komitmennya dengan meninjau langsung lokasi dan menyatakan bahwa pertumbuhan wilayah harus beriringan dengan penanganan infrastruktur yang baik. Rapat ini juga bertujuan untuk menyatukan visi dan misi antara semua perangkat daerah agar kerja sama dapat meningkatkan kinerja pemerintah.
“Karena saya belum meninjau lokasi ini sebelumnya, saat ini adalah kesempatan untuk membahas lebih lanjut mengenai masalah yang dihadapi,” tambahnya. Ia percaya bahwa kolaborasi yang baik antar instansi akan mempermudah penyelesaian proyek-proyek yang sudah direncanakan.
Transformasi Kantor DKPP sebagai Pusat Edu Agrowisata
Selain fokus pada infrastruktur, rapim ini juga mengupayakan perubahan berkelanjutan di Kantor DKPP. Dedie mengapresiasi berbagai fasilitas baru yang akan mendukung ketahanan pangan dan pertanian yang bersifat edukatif. Ini merupakan langkah strategis untuk mempromosikan agrikultur di masyarakat.
“Kami melihat berbagai fasilitas yang ada saat ini masih dalam tahap pengembangan. Penting untuk terus melanjutkan proses hingga semua fasilitas berfungsi,” ucapnya. Ketersediaan fasilitas ini diharapkan dapat menarik masyarakat dan pengunjung untuk belajar lebih banyak tentang pertanian.
Wakil Wali Kota, Jenal Mutaqin, juga menyampaikan bahwa semua perangkat daerah harus memahami pentingnya agenda yang telah disusun. Komitmen kolektif dari semua pihak akan menjadi kunci dalam merealisasikan tujuan yang telah ditetapkan.
Peran Strategis dalam Penanggulangan Bencana Alam
Penanggulangan bencana juga menjadi topik sentral dalam rapim ini, terutama terkait dengan penanganan longsor di Batutulis. Dedie menekankan perlunya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam, serta pentingnya pemetaan risiko agar lebih banyak masyarakat yang dilindungi.
Diharapkan adanya pelatihan untuk masyarakat lokal tentang cara menghadapi situasi darurat. Dengan melibatkan komunitas, upaya mengurangi risiko bencana akan lebih efektif dan berkelanjutan. “Semua harus berperan serta untuk memastikan keamanan lingkungan kita,” tambah Jenal.
Meyakinkan masyarakat untuk terlibat dalam program penanggulangan bencana merupakan tantangan butuh dicermati lebih lanjut. Dengan pendekatan yang tepat, masyarakat dapat lebih mudah memahami tanggung jawab mereka dalam menjaga keamanan wilayah.
Langkah Strategis untuk Mewujudkan Program Berkualitas
Dedie mengarahkan agar Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dijadikan panduan dalam menjalankan program. Setiap langkah harus jelas dan terukur agar bisa dilaksanakan dengan baik oleh semua perangkat daerah. Dia menekankan bahwa keberhasilan dari rencana ini sangat bergantung pada eksekusi yang konsisten.
“Kami semua harus berkomitmen untuk menjalankan dan menyelesaikan rencana yang telah ditetapkan. Apa yang sudah disampaikan harus bisa diwujudkan secara nyata,” ungkap Jenal. Program yang dianggap prioritas perlu menjadi perhatian utama untuk memastikan semua berjalan lancar.
Kepala Dinas DKPP, Chusnul Rozaqi, mengungkapkan bahwa saat dirinya menjabat pada Februari 2023, kondisi kantornya sangat tidak teratur dan dipenuhi semak belukar. Setelah dua tahun, dengan bantuan dari dinas terkait, Kantor DKPP kini tampil lebih rapi dan terorganisir.
Pembangunan Sarana Ketahanan Pangan Marak Dilakukan
Chusnul menambahkan bahwa dari 1,3 hektar lahan yang ada, sekitar 80 persen sudah dimanfaatkan untuk berbagai fasilitas. Ini termasuk laboratorium kultur jaringan, nursery, dan rumah pembibitan yang mendukung kegiatan pertanian dan lembaga pendidikan.
“Kami telah membangun berbagai sarana yang mendukung ketahanan pangan dan pertanian. Semua fasilitas ini diharapkan dapat menjadi tempat belajar di bidang agrikultur,” katanya penuh semangat. Tindakan ini jelas menunjukkan aspirasi dalam menciptakan kawasan edu agrowisata yang menarik bagi masyarakat.
Dengan segala perubahan ini, semoga Kota Bogor dapat semakin maju dan mandiri dalam bidang pertanian. Melalui sinergi yang baik antara pemerintah dengan masyarakat, harapan besar untuk mencapai ketahanan pangan dapat terwujud. (***)