www.siarandaerah.id – JAKARTA – Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, menekankan pentingnya perubahan skema penilaian Adipura. Langkah ini menjadi krusial bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor untuk mempertahankan prestasi dalam kebersihan dan pengelolaan lingkungan yang telah diraih selama ini.
Dedie Rachim menyatakan bahwa tantangan dalam penilaian Adipura bertambah berat. Kini, penilaian tidak hanya berfokus pada norma, namun juga pada langkah nyata dalam pengelolaan sampah dan kebersihan kota secara menyeluruh.
Ia menjelaskan bahwa ada dua jenis penilaian yang akan diterapkan. Penilaian tersebut adalah penilaian Adipura dan penilaian kota kotor yang mencerminkan kondisi riil kebersihan kota.
Poin Penting dalam Kriteria Baru Penilaian Adipura
Salah satu aspek krusial pada kriteria baru adalah kewajiban daerah untuk menghapus Tempat Pembuangan Sampah (TPS) liar. Selain itu, sistem landfill konvensional juga harus beralih ke sistem sanitary landfill yang lebih ramah lingkungan.
Dedie Rachim mengingatkan bahwa keberadaan TPS liar tidak diperbolehkan lagi. Penerapan sanitary landfill menjadi salah satu kriteria utama yang harus dipatuhi untuk mempertahankan Adipura.
“Masyarakat dan pemerintah daerah harus berkolaborasi untuk menghilangkan TPS liar. Kesadaran bersama akan pentingnya kebersihan menjadi pondasi utama,” ungkapnya saat menghadiri acara kebijakan dan pelaksanaan Adipura.
Pentingnya Program Pengolahan Sampah Menjadi Energi
Sembari menunggu progres Program Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL), Pemkot Bogor akan memperkuat pengelolaan lingkungan. Berbagai program pengelolaan akan terus digalakkan melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
“Inovasi dalam pengelolaan sampah sangat diperlukan. Kita perlu mendorong program-program yang dapat meningkatkan kualitas lingkungan di Kota Bogor,” tambah Dedie Rachim.
Ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam menjaga kebersihan. Melalui berbagai edukasi dan kampanye, masyarakat diharapkan bersikap aktif dalam menjaga lingkungan.
Komitmen Pemerintah Kota untuk Kebersihan Lingkungan
Pemkot Bogor berkomitmen untuk memastikan kota lebih bersih. Melalui berbagai program kerja, diharapkan visi ini dapat terwujud dengan baik.
Dedie menyatakan bahwa salah satu kunci keberhasilan adalah konsisten dalam pelaksanaan program. Dinas Lingkungan Hidup akan berperan penting dalam memastikan hal tersebut.
Dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat, Kota Bogor diharapkan dapat memenuhi syarat untuk meraih Adipura setiap tahunnya. Kebersihan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi juga masyarakat.
Peranan Dinas Lingkungan Hidup dalam Kebersihan Kota
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor memainkan peran sentral dalam pengelolaan kebersihan. Mereka bertanggung jawab dalam melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh Pemkot.
“Kami akan terus melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap kebersihan. Komunikasi yang baik dengan semua pihak juga menjadi prioritas,” ujar Kepala DLH, Denni Wismanto.
Dalam konteks ini, DLH juga akan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan. Penyuluhan dan program kerja sama diharapkan dapat meningkatkan kesadaran publik akan isu-isu lingkungan.
Upaya pengelolaan sampah dan kebersihan yang lebih baik akan terus didorong. Hal ini diharapkan bukan hanya memenuhi syarat penilaian, tetapi juga menciptakan komunitas yang lebih peduli terhadap lingkungan.
Pada akhirnya, keberhasilan program tersebut sangat tergantung pada dukungan dan kolaborasi dari seluruh pihak. Dengan upaya yang terarah, Kota Bogor bisa menjadi model bagi kota-kota lain dalam pengelolaan lingkungan yang efektif.