KOTA BOGOR – Dalam upaya mewujudkan pendidikan yang adil dan inklusif, setiap elemen masyarakat diharapkan dapat berkolaborasi, baik itu pemerintah, sektor swasta, maupun masyarakat umum. Hal ini disampaikan oleh Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, saat Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional di Lapangan Sempur, Kota Bogor.
Dedie Rachim mengungkapkan bahwa pendidikan di Indonesia adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya pemerintah. Dalam konteks ini, mari kita renungkan, seberapa besar peran kita dalam mencerdaskan bangsa melalui pendidikan yang berkualitas?
Kolaborasi dalam Pendidikan yang Inklusif
Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas), ditegaskan bahwa pendidikan perlu melibatkan berbagai pihak. Dengan melibatkan sektor swasta dan masyarakat, diharapkan dapat tercipta lingkungan pendidikan yang lebih baik dan merata. Data menunjukkan bahwa daerah yang memiliki tingkat kolaborasi tinggi dalam pendidikan cenderung memiliki hasil akademis yang lebih baik. Dalam hal ini, pendidikan bukan sekadar tugas pemerintah, melainkan merupakan kewajiban bersama.
Melalui kolaborasi, kita dapat menginiasi program-program pendidikan yang tepat guna. Misalnya, program penguatan sekolah inklusi yang memungkinkan anak-anak berkebutuhan khusus untuk belajar bersama teman sebaya mereka. Ini adalah langkah penting untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang non-diskriminatif, yang diharapkan dapat meningkatkan taraf pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat.
Pendidikan dan Hak Asasi Manusia
Pendidikan merupakan hak asasi setiap individu. Dedie Rachim menekankan bahwa tidak boleh ada diskriminasi atas dasar agama, suku, atau status sosial. Dalam konteks ini, pendidikan inklusif menjadi sangat penting. Dengan mengedepankan pendidikan yang membuka akses bagi semua kalangan, kita dapat bergerak menuju masyarakat yang lebih egaliter.
Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan lebih dari sekadar kebijakan. Keterlibatan aktif dan dukungan dari masyarakat, orang tua, dan guru sangatlah krusial. Oleh karena itu, pendekatan disiplin dalam pendidikan juga perlu diperhatikan. Dedie memberikan pandangan tentang program pendisiplinan berbasis militer, yang seharusnya hanya diterapkan dengan kriteria yang jelas sehingga tidak salah sasaran. Implementasi konsep ini harus bertahap dan berdasar pada pelanggaran yang telah dilakukan oleh siswa.
Dengan momentum Hari Pendidikan Nasional, mari kita bersama membangun ekosistem pendidikan yang sehat dan berkualitas, di mana setiap individu mendapatkan kesempatan yang sama untuk belajar dan berkembang. Kolaborasi antara semua pihak adalah kunci untuk menciptakan pendidikan yang tidak hanya adil, tetapi juga bermartabat dan bermanfaat bagi perkembangan bangsa.