www.siarandaerah.id – JAMBI – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jambi, Dr. H. Sudirman, SH, MH, meresmikan SPPG Makan Bergizi Gratis (MBG) pada hari Jumat, 1 Agustus 2025, di Jln. H. Badar No. 36 Rt. 23, Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Jambi Selatan. Peluncuran ini dihadiri oleh Wakil Wali Kota Jambi serta perwakilan dari berbagai lembaga, yang menunjukkan dukungan luas terhadap program ini.
Dalam sambutannya, Sekda Sudirman menekankan betapa pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan mitra dalam memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, terutama anak-anak dan ibu hamil. Ia berharap Makan Bergizi ini bisa segera terlaksana di seluruh provinsi demi menjaga kesehatan generasi mendatang.
Program ini sejalan dengan target pemerintah yang ingin membangun 380 titik penyediaan makanan bergizi di Provinsi Jambi. “Kita perlu memberikan perhatian lebih agar semua anak dan ibu hamil mendapatkan akses terhadap makanan sehat,” tambah Sekda.
Pentingnya Makanan Bergizi Bagi Masyarakat Jambi
Sekda Sudirman mengingatkan bahwa pemenuhan gizi yang baik merupakan fondasi bagi pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas. “Makanan bergizi merupakan hak setiap warga, terutama bagi anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan,” ungkapnya. Apresiasi juga diberikan kepada Yayasan Olivia yang telah berkontribusi dalam program ini.
Dalam program ini, kesadaran akan pentingnya sinergi antara berbagai pihak, seperti lembaga pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta sangat ditekankan. “Dengan adanya kerjasama yang solid, kita bisa mewujudkan generasi yang sehat dan cerdas,” kata Sekda, menekankan rasa optimisnya terhadap perkembangan program ini ke depan.
Jumlah titik penyediaan MBG yang masih kurang di Jambi menjadi perhatian serius. “Kita sudah memiliki 251 titik dari 380 yang ditargetkan, namun kita harus terus berusaha agar semua titik bisa berfungsi,” tuturnya. Penting untuk menjangkau kabupaten-kabupaten agar akses terhadap gizi dapat merata.
Strategi Meningkatkan Jumlah Penyediaan Gizi
Sekda juga menambahkan bahwa untuk mencapai target tersebut, kerjasama yang erat dengan para pemodal dinilai sangat penting. “Kita perlu mendorong mereka agar percaya akan kontribusi mereka dalam mendirikan dapur bergizi gratis,” ujarnya. Keterlibatan sektor swasta akan semakin mempercepat realisasi program ini.
Birokrasi yang efisien dan komunikasi yang baik antara pemerintah dan mitra juga akan membantu mengurangi keragu-raguan yang mungkin timbul. “Kita harus memberikan keyakinan kepada mereka bahwa investasi ini akan membawa manfaat bagi masyarakat,” jelasnya.
Direktur Pemantauan dan Pengawasan Wilayah 1, Sujatmiko, menyatakan dukungannya terhadap program ini, dan menegaskan bahwa Badan Gizi Nasional juga berkomitmen untuk mendukung pengembangan gizi secara menyeluruh. “Sinergi antara kementerian, pemerintah daerah, dan masyarakat sangat vital dalam mencapai tujuan bersama,” katanya.
Kendala dan Harapan ke Depan dalam Program Gizi
Kendala-kendala yang ada di lapangan, seperti anggaran yang belum teralisasi dan kekhawatiran dari mitra mandiri, menjadi perhatian. “Kami ingin agar mitra tidak merasa takut untuk berinvestasi, sebab program ini memberikan peluang yang sangat baik,” ujar Sujatmiko.
Ia menambahkan bahwa progress yang telah dicapai di Jambi meski belum optimal, harus menjadi motivasi untuk lebih giat lagi. “Jambi memiliki potensi yang besar untuk menjadi salah satu provinsi unggul dalam penyediaan gizi,” tekannya.
“Banyak potensi di luar Jawa yang masih perlu ditingkatkan, dan kami percaya Jambi bisa mengambil peran tersebut,” katanya. Ketersediaan makanan bergizi di Jambi diharapkan dapat segera tersuplai, serta bisa meningkatkan peringkat provinsi ini di kancah nasional.
