www.siarandaerah.id – KOTA BOGOR – Setelah merayakan hari raya Idul Fitri bersama keluarga, hari pertama masuk kerja di Pemerintah Kota Bogor dimulai dengan kegiatan halal bihalal yang penuh kehangatan. Kegiatan ini menjadi momen untuk menyambung kembali tali silaturahmi dan mengingatkan akan nilai-nilai penting yang diajarkan selama bulan Ramadan.
Pada hari Selasa (8/4/2025), Pemkot Bogor mengundang tokoh masyarakat, ulama, forkopimda, dan masyarakat luas untuk berkumpul di Alun-Alun Kota Bogor. Suasana saat itu dipenuhi dengan semangat kebersamaan yang hangat, menandakan pentingnya interaksi antara berbagai elemen masyarakat. Malam itu, Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, menegaskan bahwa kegiatan ini adalah tradisi yang selalu diselenggarakan setelah libur Idul Fitri sebagai upaya merajut kembali hubungan antar warga.
Refleksi Nilai-Nilai Ramadan dalam Kehidupan Sehari-hari
Dedie A. Rachim memaparkan bahwa halal bihalal tidak hanya sekadar acara berkumpul, tetapi juga sebagai momen penting untuk merenungkan dan menerapkan nilai-nilai Ramadan dalam kehidupan sehari-hari. Aktivitas ini diyakini dapat memperkuat ukhuwah, yaitu rasa persaudaraan antar masyarakat.
Dalam pernyataannya, ia menyebutkan bahwa Ramadan mengajarkan tentang kesabaran, ketaatan, integritas, dan pelayanan kepada masyarakat. Semua nilai ini perlu di internalisasi dan diterapkan dalam setiap aspek kehidupan. Dalam konteks ini, Dedie mengajak semua pihak untuk berkontribusi secara positif dalam pembangunan Kota Bogor. Ia menekankan pentingnya menjaga kesatuan dan kekompakan dalam kerja sama.
Pentingnya Kolaborasi dan Sinergi dalam Pembangunan Kota
Sebagai penambah inspirasi, kegiatan halal bihalal juga diisi dengan tausiyah oleh Ustaz Hilman Fauzi. Ia menyampaikan tiga pesan utama yang relevan: menjaga keimanan, menuntut ilmu, dan menumbuhkan keikhlasan. Ketiga hal ini, menurutnya, akan membentuk karakter individu yang lebih baik, terutama dalam lingkungan kerja.
“Alhamdulillah, kita mendapat pengingat penting mengenai iman, ilmu, dan keikhlasan. Hal ini sangat mendukung setiap langkah yang diambil dalam membangun Kota Bogor menjadi lebih baik,” ungkap Dedie Rachim sebagai respons terhadap tausiyah tersebut. Ia menyoroti bahwa keberhasilan pembangunan kota bukan hanya bergantung pada satu pihak, melainkan memerlukan kolaborasi dari semua elemen masyarakat.
Dalam acara yang penuh makna ini, Dedie juga menegaskan bahwa mengelola Kota Bogor tidaklah mudah, memerlukan sinergi dan dukungan dari semua pihak. Ia berharap agar semua elemen dilibatkan dalam proses pembangunan, demikian juga dengan masyarakat yang menjadi unsur penting dalam pengambilan keputusan.
Acara kemudian ditutup dengan sesi bersalaman antara Wali Kota dan masyarakat yang hadir. Momen ini simbolis dan menandakan kehangatan serta komitmen untuk terus bekerja sama dalam memajukan kota. Halal bihalal bukan sekadar formalitas, melainkan sebuah langkah untuk mempererat hubungan dan kolaborasi dalam menghadapi tantangan bersama di masa mendatang.