KOTA BOGOR – Kampung Tematik Agro Eduwisata Organik Mulyaharja di Kota Bogor dikenal sebagai “Surga Tersisa.” Tempat ini tidak hanya menarik perhatian di sektor pariwisata, tetapi juga memiliki dampak signifikan di bidang pertanian, ekonomi kreatif, dan kebudayaan.
Dengan total luas 23 hektare, AEWO Mulyaharja menyediakan tiga hektare lahan untuk pertanian padi organik, sementara dua hektare lainnya sedang dalam proses pengembangan. Kondisi ini menunjukkan komitmen daerah terhadap praktik pertanian berkelanjutan yang sejalan dengan tren global.
Keberagaman Fasilitas dan Pemandangan Alam
Ada banyak hal menarik yang bisa dijumpai di AEWO Mulyaharja. Dari pemandangan pegunungan yang indah hingga area persawahan yang hijau, tempat ini menawarkan pengalaman menyatu dengan alam. Fasilitasnya pun cukup beragam, termasuk bale, kafe, musala, dan spot foto yang Instagramable. Selain itu, ada kegiatan seru seperti memberi makan domba dan lele, serta trekking di sekitar kawasan.
Data menunjukkan ketertarikan terhadap kunjungan edukasi semakin meningkat. Kombinasi antara keindahan alam dan pembelajaran praktis dalam bertani menarik pengunjung dari berbagai latar belakang. Inisiatif ini membawa perspektif baru tentang pariwisata, di mana pengunjung tidak hanya menikmati, tetapi juga belajar tentang pertanian berkelanjutan.
Sinergi untuk Ketahanan Pangan dan Pariwisata
Pelaksanaan panen raya padi dengan kolaborasi berbagai sektor menonjolkan pentingnya kerjasama antara pertanian, kebudayaan, dan pariwisata. Menurut Utusan Presiden Bidang Pariwisata, kegiatan ini lebih dari sekadar memanen padi; ia memanen ide-ide kreatif dan menginspirasi banyak pihak untuk berkolaborasi. Hal ini berpotensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Wali Kota Bogor mengungkapkan rasa syukurnya atas keberadaan lahan pertanian yang produktif, mendukung program pemerintah mengenai ketahanan pangan. Dalam panen ini, berhasil didapatkan hasil 6,3 ton gabah yang diperkirakan akan menghasilkan sekitar 3,5 ton beras setelah digiling.
Ini merupakan langkah nyata untuk mendukung program nasional tentang ketahanan dan kemandirian pangan. Dengan pemandangan yang indah, AEWO Mulyaharja menyediakan lebih dari sekadar lahan pertanian. Ada peluang untuk bisnis hospitality yang bertransformasi, yang menggabungkan usaha lokal dengan inovasi pariwisata.
Wamenpar menegaskan pentingnya kelurahan ini dalam mengembangkan sektor pariwisata berbasis lokal. Ini menjadi bukti nyata bahwa ekonomi dapat tumbuh dari desa, berkat kontribusi para pengelola dan masyarakat di sekitar.
Dalam konteks ini, panen raya juga diwarnai dengan penampilan tarian tradisional yang menunjukkan kekayaan budaya lokal. Pemanfaatan seni dan budaya dalam agenda seperti ini memberikan dampak emosional yang kuat, tidak hanya bagi masyarakat lokal tetapi juga pengunjung.
Secara keseluruhan, AEWO Mulyaharja menggambarkan sinergi yang harmonis antara pertanian, budaya, dan pariwisata menuju pencapaian tujuan yang lebih besar: menciptakan lingkungan yang seimbang dan berkelanjutan untuk generasi mendatang. Inisiatif ini juga menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk mengembangkan potensi lokal melalui kolaborasi.