www.siarandaerah.id – KOTA BOGOR – Sri Banon (84) merupakan warga di Kelurahan Rangga Mekar, Kecamatan Bogor Selatan. Siang itu, Jumat (23/5/2025), kehangatan hadir dari dalam rumahnya yang sederhana.
Kedatangan Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Kota Bogor, Yantie Rachim, disambut dengan senyum lebar Sri Banon. Moment ini bukan hanya sekadar kunjungan, melainkan sebuah simbol perhatian dan kasih sayang dari pemerintah kepada lansia.
Pentingnya Perhatian Terhadap Lansia
Dalam interaksi tersebut, meski Sri Banon bersandar pada bantal-bantal, ia terlihat bahagia. Senyumnya kerap ia tumpahkan dan sesekali bercanda dengan Yantie Rachim. Di momen ini, Sri Banon mencurahkan isi hatinya yang mungkin jarang ia sampaikan. Kesehatan lansia memang menjadi isu penting yang sering luput dari perhatian. Menurut data, jumlah lansia di Indonesia terus meningkat, dan kebutuhan akan perhatian serta perawatan yang lebih intensif juga ikut bertambah. Kondisi fisik yang melemah di usia lanjut bukan berarti semangat hidup mereka pun dapat padam.
Peneliti kesehatan menunjukkan bahwa dukungan sosial sangat mempengaruhi kesehatan mental lansia. Dalam kasus Sri Banon, ia terlihat tetap ceria meski lebih banyak beraktivitas di atas kasur dan dirawat oleh anaknya. Meski fisiknya dimakan usia, tatapan matanya masih bersinar dan telinganya tajam. Ini menggambarkan betapa pentingnya perhatian dan kasih sayang dari orang-orang di sekitarnya agar mereka merasa dihargai dan diperhatikan.
Program Nyaah ka Indung dan Dampaknya
Yantie Rachim juga menitipkan pesan kepada anak Sri Banon agar terus menjaga orang tuanya dengan penuh kasih sayang, mengingat kondisinya yang semakin rentan. Bantuan sembako dan pakaian dari kunjungan “Nyaah ka Indung” pun diberikan sebagai bentuk perhatian Pemerintah Kota kepada lansia. Program ini sangat berarti bagi banyak orang tua, memberikan kesempatan bagi mereka untuk berbagi cerita dan mendapatkan perhatian yang sering kali kurang mereka terima.
Dalam konteks ini, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah menyatakan bahwa program Nyaah ka Indung memberi ruang bagi para lansia untuk mengekspresikan apa yang mereka rasakan di tengah tubuh yang melemah. “Semoga ini menjadi tali asih di antara kami sebagai ASN pelayan masyarakat dengan warga yang perlu didengar cerita dan ungkapan hatinya,” jelasnya. Ini adalah langkah positif yang menunjukkan tanggung jawab pemerintah untuk memperhatikan kesehatan dan kesejahteraan lansia.
Selain bantuan fisik, program ini juga memberikan asistensi medis kepada lansia. Kondisi kesehatan mereka menjadi fokus utama, dengan pemeriksaan yang dilakukan oleh tenaga medis dari puskesmas atau posyandu terdekat. Khusus bagi lansia yang tidak bisa berjalan, pemeriksaan kesehatan dilakukan dengan mendatangi mereka secara langsung. Pendekatan ini sangat penting untuk memastikan tidak ada lansia yang terabaikan, mendorong lingkungan yang lebih peduli dan responsif terhadap kebutuhan mereka.
Secara keseluruhan, perhatian kepada lansia tidak hanya soal pemberian bantuan material, tetapi juga tentang bagaimana membangun hubungan emosional yang kuat. Dukungan dari keluarga dan masyarakat sekitar, serta program pemerintah yang baik, bisa berdampak signifikan pada kualitas hidup lansia. Dengan menciptakan momen-momen berbagi seperti kunjungan ini, kita tidak hanya memberikan bantuan jasmani, tetapi juga memberikan semangat dan harapan baru bagi mereka.