www.siarandaerah.id – SUBANG – Dalam suasana penuh kebahagiaan, Bupati Subang, Reynaldy Putra Andita B.R, S.IP, meraih perhatian publik saat menghadiri peringatan Milangkala ke-46 Desa Cikadu. Acara yang diselenggarakan di Aula Desa Cikadu dan lapang Cijoged ini berlangsung pada Sabtu, 5 Juli 2025, dan menarik minat banyak warga setempat.
Kehadiran Bupati Subang yang didampingi oleh jajaran pemerintah daerah, termasuk Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) serta Kepala Bagian Tata Pemerintahan, menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung partisipasi masyarakat. Para pejabat tersebut berkolaborasi untuk merawat tradisi serta memperkuat identitas lokal yang sudah ada sejak lama.
Selama momen istimewa ini, Bupati sangat aktif berinteraksi dengan masyarakat, menyapa setiap warga yang hadir dan menikmati hidangan yang disediakan. Tidak hanya itu, ia juga berkesempatan menyaksikan pawai alegoris, sebuah pemandangan yang memukau, menjadi highlight acara dan ditunggu-tunggu oleh banyak orang.
Perayaan Milangkala yang Berbagai Kegiatan Menarik
Perayaan Milangkala ke-46 Desa Cikadu kali ini menghadirkan beragam kegiatan yang menarik dan meriah. Kegiatan tersebut meliputi upacara sakral yang menjadi tanda penghormatan kepada tradisi dan sejarah desa, serta pawai alegoris yang menampilkan kreativitas warga. Pawai ini tidak hanya sekedar atraksi, tetapi juga mengandung makna mendalam bagi masyarakat setempat.
Selain itu, lomba dongdang dan lomba tumpeng turut memeriahkan acara yang dihadiri banyak pengunjung. Kedua lomba ini bukan hanya ajang kompetisi, tetapi juga cara untuk memperkenalkan dan melestarikan kuliner khas yang merupakan bagian dari warisan budaya desa. Warga sangat antusias dalam berpartisipasi dan menyaksikan pertandingan ini.
Pertunjukan seni lokal juga menjadi bagian penting dalam peringatan ini. Acara tersebut diisi oleh penampilan dari kelompok seni yang menunjukkan kebolehan mereka dalam melestarikan seni tradisional. Keseluruhan rangkaian kegiatan menciptakan suasana kekeluargaan dan rasa persatuan di antara warga.
Refleksi dan Harapan di Usia Ke-46 Tahun Desa Cikadu
Milangkala ke-46 tahun bagi Desa Cikadu menjadi momentum penting untuk melakukan refleksi. Warga desa diingatkan akan perjalanan panjang yang telah dilalui, dari perkembangan infrastruktur hingga peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pencapaian ini tentunya tidak terlepas dari usaha bersama semua warga yang selalu mendukung setiap langkah pembangunan.
Keberhasilan ini juga menjadi dorongan bagi masyarakat untuk lebih berdaya saing. Dengan semangat gotong royong yang telah terjalin, dorongan untuk menciptakan desa yang mandiri semakin kuat. Perayaan ini diharapkan dapat menginspirasi generasi muda untuk melanjutkan tradisi dan berkontribusi pada pengembangan desa.
Kedepannya, desa ini diharapkan mampu menjaga dan melestarikan nilai-nilai budaya lokal yang menjadi identitas mereka. Upaya untuk memajukan desa harus terus diiringi dengan pelestarian tradisi yang telah ada. Semua ini bermuara pada harapan agar Desa Cikadu tetap menjadi tempat yang nyaman untuk ditinggali dan berbudaya.
Keterlibatan Masyarakat dan Pemerintah untuk Membangun Desa
Partisipasi aktif masyarakat dalam setiap kegiatan merupakan faktor penting dalam menjaga keberlanjutan tradisi. Oleh karena itu, dukungan pemerintah daerah sangat diperlukan untuk memfasilitasi dan mengembangkan potensi yang ada. Dengan adanya kerjasama ini, banyak aktivitas bisa terlaksana demi kesuksesan pengembangan desa.
Pemerintah juga berperan dalam menciptakan strategi yang menguntungkan warga. Program-program yang mendukung usaha kecil dan menengah, serta pelatihan keterampilan, sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Desa Cikadu. Setiap warga diharapkan dapat berperan aktif dan berkontribusi sesuai dengan kapasitas mereka.
Tradisi yang dihormati dalam perayaan Milangkala bukan hanya terbatas pada acara tahunan. Ini merupakan bagian dari siklus kehidupan desa yang harus terus dirayakan dan dipelihara. Melalui kegiatan ini, harapan akan masa depan desa yang lebih baik semakin menjadi nyata.
