www.siarandaerah.id – Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa-Institut Islam Mamba’ul ‘Ulum (BEM KM-IIM) telah berhasil menyelenggarakan acara bertajuk *Mamba’ul ‘Ulum Bersholawat* (MUB) untuk kedua kalinya. Acara ini berlangsung di kampus IIM Serengan, Surakarta, dengan tema menarik, yaitu *“Menggapai Syafa’at dengan Hati yang Bersholawat,”* mengajak masyarakat serta mahasiswa untuk bersama menghidupkan tradisi bersholawat.
Perhelatan ini dimulai pada pukul 20.30 WIB, dibuka dengan ramah oleh MC Heri Susanto. Sebelum memasuki acara inti, hadirin mendapatkan suguhan lagu-lagu sholawat oleh grup Hadroh Hubbun Nabi dan Hadroh Al-Mursyadad, yang menciptakan suasana khidmat sebelum serangkaian kegiatan dimulai.
MUB #2 berkolaborasi dengan berbagai organisasi, seperti Gerakan Pemuda Ansor, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), serta Hadroh Hubbun Nabi. Kegiatan ini didukung oleh beberapa sponsor seperti Elsfood, BCA, Lembaga Beramal Bersama, dan percetakan Rocky Advertising, yang menunjukkan sinergi berbagai pihak dalam menggelar acara ini.
Memperkuat Ukhuwah Melalui Sholawat di Masyarakat
Acara diawali dengan tilawah Al-Qur’an yang dibacakan oleh Husen Akbar, diikuti sambutan dari Ketua Pelaksana Viki Bayu Mahendra, Presiden Mahasiswa IIM. Di akhir sambutan, Camat Serengan, Bapak Maretha Dinar Cahyono, berharap agar kegiatan ini dapat memperkuat hubungan ukuwah antara masyarakat, pemerintah, dan aparat keamanan demi kemaslahatan bersama.
Pukul 21.00 WIB, acara memasuki sesi yang ditunggu-tunggu, yaitu penampilan Habib Reza bin Muhdor Assegaf. Dalam penampilannya, beliau mengajak seluruh jamaah melantunkan Sholawat Asghil, yang diikuti dengan pembacaan *Maulid Al-Barzanji*, menambah suasana religius saat itu dengan doa dan lirik sholawat yang menghanyutkan.
Selanjutnya, sesi tausiyah oleh Habib Muhammad Husain tidak kalah menarik. Dalam ceramah tersebut, beliau menekankan pentingnya menjadikan Rasulullah SAW sebagai uswatun hasanah, atau teladan yang baik. Menurut beliau, mengamalkan ajaran Nabi Muhammad bukan hanya membawa keberkahan spiritual, tetapi juga menjawab berbagai tantangan dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan Berkesan di MUBA ke-2 yang Tak Terlupakan
Setelah sesi ceramah, pembacaan *Maulid Al-Barzanji* dilanjutkan lagi hingga tiba di bagian *Mahalul Qiyam*. Seluruh jamaah mengikuti dengan penuh kekhusukan, menyatukan suara dalam satu tujuan, yakni memohon syafa’at dari Allah SWT. Kegiatan ini diakhiri dengan doa oleh Habib Muhammad Husain, melambangkan harapan yang besar dari semua yang hadir.
Peserta acara merasakan pengalaman yang mendalam dan syahdu, termasuk Triana, salah satu panitia yang mengikuti MUB untuk pertama kalinya. Dia mengungkapkan, “Kegiatan ini adalah pengalaman pertama saya mengikuti kajian bersholawat, dan saya merasa takjub dengan ketekunan jamaah dalam menghormati para habib.” Ucapan tersebut menunjukkan bagaimana acara ini mampu meninggalkan kesan positif di hati peserta.
Kegiatan Mamba’ul ‘Ulum Bersholawat #2 ditutup dengan penuh cảm xúc yang mendalam. Alhamdulillah, acara berjalan lancar, dan setiap lantunan sholawat yang dibacakan menjadi wasilah untuk meraih syafa’at di akhirat kelak. Semoga tradisi ini terus hidup dan melahirkan generasi yang lebih mencintai Rasulullah SAW.
Harapan untuk Acara Selanjutnya dalam Membudayakan Sholawat
MUB menjadi salah satu wujud nyata keramahan Islam dalam menyebarkan kasih sayang melalui sholawat. Acara serupa diharapkan dapat dilaksanakan secara rutin, sehingga masyarakat dapat terus berpartisipasi dalam mempertebal kecintaan terhadap Nabi Muhammad. Dengan harapan ini, semoga semakin banyak orang yang tergerak untuk ikut bersholawat dalam kehidupan sehari-hari.
Inisiatif seperti ini juga sangat penting untuk membantu memperkuat rasa kebersamaan dan persatuan di tengah masyarakat yang majemuk. Dengan berjalan beriringan, kita bisa membangun lingkungan yang lebih harmonis dan saling mendukung di antara satu sama lain. Melalui ikatan emosional yang terbangun, semoga silaturahmi antara berbagai elemen, termasuk masyarakat, pemerintah, dan aparat, semakin terjalin baik.
Kegiatan ini juga menunjukkan bahwa kegiatan keagamaan tidak hanya sekadar ritual, tetapi juga bisa menjadi refleksi kehidupan sehari-hari yang lebih baik. Memupuk kebersamaan melalui sholawat adalah langkah yang mulia dalam membangun keberagaman yang saling menghormati. Sebab, di dalam sholawat, tersimpan energi positif yang dapat membawa perubahan bagi diri sendiri maupun lingkungan.