www.siarandaerah.id – Pemerintah Kota Bogor melalui Inspektorat Kota Bogor melaksanakan Diseminasi Fraud Control Plan (FCP) dan Penegakan Integritas. Kegiatan ini bertujuan untuk mengeksplorasi upaya pencegahan korupsi yang sistematis di lingkungan Pemkot Bogor, sehingga dapat menciptakan administrasi publik yang lebih baik.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari dari tanggal 29 hingga 30 Juli 2025 ini dihadiri oleh para perangkat daerah dan dipimpin oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Eko Prabowo. Dengan tema yang diusung, diharapkan semua peserta dapat aktif berpartisipasi dan memberikan masukan terkait implementasi FCP.
Diseminasi ini adalah bagian dari komitmen Pemkot Bogor untuk mewujudkan Indonesia bebas korupsi. Berbagai program ini tak sekadar bentuk kepatuhan, namun sebagai langkah strategis untuk mencapai pemerintahan yang bersih dan transparan.
Upaya Membangun Integritas Melalui Pemahaman Bersama
Eko Prabowo dalam pembukaan acara menyatakan pentingnya kolaborasi di antara semua pegawai di Pemkot Bogor untuk mengoptimalkan penyelenggaraan pemerintahan. Dengan sinergi yang baik, diharapkan capaian integritas dalam sektor publik dapat meningkat secara signifikan.
Ia menegaskan, keberhasilan ini akan turut dinilai melalui Survei Penilaian Integritas (SPI) yang diselenggarakan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Jika Bogor berhasil mencapai skor antara 78 sampai 80, itu akan menempatkannya sebagai salah satu daerah dengan integritas tertinggi di Jawa Barat.
Melalui program ini, Pemkot Bogor berkomitmen untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan pentingnya integritas di kalangan pegawai. Capaian yang diperoleh di tahun-tahun sebelumnya menjadi motivasi untuk meraih hasil yang lebih baik di masa mendatang.
Statistik Terbaru dan Target di Tahun 2025
Pada tahun 2024, Kota Bogor berhasil meraih skor 77,54 dalam SPI, yang menempatkannya pada kategori Waspada. Angka ini jauh melampaui rata-rata nasional yang berada di angka 71,53, menunjukkan bahwa langkah-langkah yang diambil mulai membuahkan hasil.
Indeks MCP Kota Bogor tahun 2024 juga menunjukkan angka yang menggembirakan, yaitu 90,51, lebih tinggi dari rata-rata nasional sebesar 76. Ini menunjukkan kinerja yang baik dalam pencegahan korupsi melalui berbagai program yang diterapkan.
Untuk memastikan pencapaian tersebut terus berlanjut, KPK telah memberikan sejumlah rekomendasi strategis. Rekomendasi tersebut mencakup sosialisasi antikorupsi yang lebih intensif, pencegahan penyalahgunaan anggaran, serta perbaikan prosedur layanan publik.
Langkah-Langkah Strategis untuk Menghadapi Tantangan di Masa Depan
Irwan Riyanto, Kepala Inspektorat Kota Bogor, menggambarkan pentingnya pengukuran integritas melalui nilai-nilai MCP dan SPI. Dengan memadukan kedua aspek ini, Pemkot Bogor bertujuan untuk meraih predikat Terjaga dalam kategori integritas pemerintahan.
Ia mengungkapkan harapannya bahwa Kota Bogor dapat menjadi yang pertama di Jawa Barat meraih predikat tersebut. Ini menjadi tantangan penting yang perlu diatasi melalui kerja sama yang solid di antara semua perangkat daerah.
“Kami ingin mengejar target ini agar dapat menembus kategori Terjaga. Saat ini, tidak ada daerah di Jawa Barat yang berhasil mencapainya. Semoga upaya kami di tahun 2025 bisa membuahkan hasil,” kata Irwan.
Pentingnya Pendidikan dan Pelatihan untuk Pegawai
Jimmy Hutapea, Inspektur Pembantu Khusus Inspektorat Kota Bogor, menyebutkan bahwa kegiatan ini juga melibatkan pelatihan intensif mengenai nilai-nilai integritas. Hari pertama diisi dengan seminar yang membahas pencegahan korupsi dan peningkatan kualitas layanan publik.
Pada hari kedua, akan ada fokus pada penguatan dua pilar penting dalam FCP. Pilar tersebut terdiri dari kepedulian komunitas terhadap praktik kecurangan dan penilaian risiko terkait potensi kecurangan dalam administrasi publik.
Dalam jangka panjang, dengan meningkatkan pemahaman dan keterampilan perangkat daerah, diharapkan seluruh anggota Pemkot Bogor bisa melaksanakan penilaian risiko secara mandiri dan berkelanjutan. Ini juga termasuk mempertahankan capaian dalam efektivitas pengendalian korupsi.
Inspektorat Kota Bogor berharap kegiatan ini bisa mendorong kesadaran akan komitmen bersama untuk membangun budaya organisasi yang antikorupsi dan menjunjung tinggi integritas dalam setiap aspek layanan publik. Dengan semua langkah ini, diharapkan Pemkot Bogor dapat memberi contoh bagi daerah lain.