KOTA BOGOR – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor sedang menjalankan perubahan signifikan dengan mengganti Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Paledang menjadi pelican crossing. Tujuan dari langkah ini adalah untuk meningkatkan keselamatan dan kenyamanan bagi pengguna jalan, terutama pejalan kaki.
Masalah utama yang dihadapi JPO Paledang sejak awal pembangunannya muncul dari beberapa aspek, baik secara konstruksi maupun sosial. Seiring berjalannya waktu, masalah ini semakin menjadi perhatian masyarakat yang menginginkan solusi lebih baik.
Mengapa Pelican Crossing? (Keselamatan Jalan)
Langkah mengganti JPO Paledang dengan pelican crossing didasarkan pada kebutuhan untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi pejalan kaki. JPO Paledang sebelumnya diketahui memiliki tangga yang curam, yang dapat berpotensi membahayakan bagi penggunanya, terutama ibu hamil. Hal ini juga dibuktikan dengan munculnya stigma negatif di masyarakat yang menjuluki JPO tersebut dengan sebutan “JPO aborsi”. Masalah ini menunjukkan bahwa keselamatan warga harus menjadi prioritas utama dalam perencanaan infrastruktur jalan.
Pemkot Bogor telah melakukan kajian teknis sejak tahun 2023 untuk mengganti jembatan ini dengan pelican crossing, mengikuti model yang sudah sukses diterapkan di kawasan Sudirman-Thamrin Jakarta. Kebijakan penghapusan JPO demi memperkenalkan zebra cross yang dilengkapi lampu lalu lintas ini bertujuan untuk meminimalkan risiko kecelakaan, meningkatkan kenyamanan pengguna, dan menjadikan kawasan lebih ramah terhadap pejalan kaki.
Strategi Pelaksanaan dan Keberlanjutan Proyek
Dalam menyukseskan proyek ini, Pemkot Bogor mengedepankan rencana bertahap yang meliputi pembersihan area JPO Paledang sebelum penghapusan lengkap dan penggantian dengan pelican crossing. Salah satu langkah awal dilakukan adalah dengan pemangkasan atap JPO agar area tersebut tidak lagi menjadi tempat mangkal pedagang kaki lima (PKL) yang merusak pemandangan serta kenyamanan pengguna jalan.
Proses yang sedang berjalan ini tidak hanya menekankan pada aspek teknis, tetapi juga pentingnya keterlibatan masyarakat. Pemkot memastikan bahwa seluruh tahapan akan dilakukan secara transparan dan melibatkan partisipasi publik, sehingga keberhasilan proyek ini dapat terjamin. Dengan harapan akan terwujud penyeberangan yang lebih manusiawi, Pemkot Bogor berkomitmen untuk memperhatikan setiap masukan dari masyarakat guna memastikan hasil akhir sesuai dengan yang diharapkan.
Secara keseluruhan, penggantian JPO Paledang dengan pelican crossing menjadi langkah strategis yang tidak hanya fokus pada perbaikan fisik tetapi juga berdampak positif pada keselamatan dan kenyamanan masyarakat. Dengan mengambil contoh dari kota-kota modern di dunia, Pemkot Bogor berupaya menghadirkan infrastruktur yang lebih baik dan responsif terhadap kebutuhan warga.