Penulis: Dr. FAHMI RASID, S.E,. M.Ap Anggota Biro Sains dan Teknologi Dunia Melayu Dunia Islam (Dmdi) Provinsi Jambi.
JAMBI – Visi dan misi kepala daerah menjadi pedoman penting dalam pembangunan daerah yang berkelanjutan. Visi menggambarkan tujuan jangka panjang yang ingin diraih, meskipun misi menyajikan langkah-langkah konkret untuk mencapai visi tersebut. Namun, keberhasilan seorang kepala daerah tidak hanya diukur dari indahnya ungkapan dalam visi dan misi mereka, tetapi dari kemampuan untuk menerjemahkannya ke dalam tindakan nyata yang berdampak bagi masyarakat.
Mengimplementasikan visi dan misi sudah semestinya mengambil bentuk yang lebih praktis daripada sekadar menyelesaikan program kerja. Seorang kepala daerah yang ideal adalah yang mampu menjadikan ide-ide besar menjadi kebijakan yang bermanfaat. Setiap langkah yang diambil harus memberikan hasil yang nyata bagi penduduk yang mereka pimpin.
Pentingnya Implementasi Visi dan Misi dalam Kebijakan Pemerintah
Untuk mewujudkan visi dan misi ke dalam kebijakan yang nyata, perlu adanya dokumen perencanaan yang jelas. Salah satu dokumen tersebut adalah RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah). RPJMD ini menjadi dasar bagi seluruh perangkat daerah dalam merumuskan program dan anggaran yang sesuai. Pada tahap ini, sinkronisasi antara janji politik kepala daerah dan perencanaan berbasis data sangatlah penting, agar program dapat benar-benar hadir sesuai kebutuhan masyarakat.
Selain itu, keberhasilan implementasi visi dan misi juga bergantung pada kekuatan lembaga dan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang ada. Reformasi birokrasi dan penguatan kapasitas Aparatur Sipil Negara (ASN) menjadi langkah penting untuk menciptakan sistem pemerintahan yang responsif. Kepala daerah memiliki peran kunci dalam memastikan semua elemen pemerintahan memahami prioritas pembangunan dan bekerja secara lintas sektoral.
Strategi Dalam Penyusunan Anggaran dan Partisipasi Publik
Implementasi visi dan misi teramat penting untuk tercermin dalam kebijakan anggaran. Penyusunan APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) seharusnya disusun berdasarkan program prioritas yang mendukung capaian visi. Keberanian dalam melakukan refocusing anggaran serta pengawasan ketat diperlukan untuk mencegah pemborosan. Kolaborasi dan partisipasi publik pun menjadi kunci, supaya pemerintah daerah bisa bekerja sesuai rencana.
Keterlibatan masyarakat, dunia usaha, akademisi, dan organisasi masyarakat sipil juga sangat penting dalam mendorong realisasi visi kepala daerah. Di sini, evaluasi pelaksanaan program secara berkala juga tak kalah pentingnya. Sebagai pemimpin, kepala daerah harus terbuka terhadap kritik dan siap melakukan perbaikan agar lebih adaptif terhadap perubahan yang terjadi.
Visi “Mewujudkan Jambi Mantap Berdaya Saing Dan Berkelanjutan Tahun 2029 Di Bawah Ridho Allah SWT” memerlukan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat, serta perencanaan matang melalui RPJMD 2025–2029. Hal ini dilakukan agar Provinsi Jambi bisa mencapai kemajuan berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Terdapat dua belas program prioritas yang dirumusan oleh pemerintah daerah, antara lain:
1. Reformasi birokrasi
2. Digitalisasi pelayanan publik
3. Peningkatan kapasitas fiskal daerah
4. Pengembangan infrastruktur sektor pertanian, perdagangan, industri, dan pariwisata
5. Pengembangan ekosistem Start-Up dan inovasi teknologi
6. Peningkatan produktivitas lahan pertanian
7. Pengembangan kawasan SENTUSA sebagai kawasan strategis
8. Fasilitasi percepatan ketahanan energi
9. Percepatan sistem logistik transportasi daerah
10. Peningkatan layanan kesehatan primer dan pendidikan
11. Program Jaringan Majukan Jambi (PRO-JAMBI)
12. Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK)
Dari program prioritas tersebut, fokus utama Gubernur Jambi adalah Program Jaringan Majukan Jambi (PRO-JAMBI), yang merupakan kelanjutan dari program sebelumnya. PRO-JAMBI diharapkan dapat memenuhi berbagai bentuk pelayanan bagi masyarakat selama lima tahun ke depan melalui lima komponen, antara lain:
1. PRO-JAMBI CERDAS
2. PRO-JAMBI SEHAT
3. PRO-JAMBI RESPONSIF
4. PRO-JAMBI TANGGUH
5. PRO-JAMBI AGAMIS
Program PRO-JAMBI AGAMIS, contohnya, ingin memperkenalkan inisiatif “1 DESA 1 HAFIZ AL-QURAN”. Program ini memiliki beragam keunggulan strategis dan manfaat sosial-religius yang kuat. Beberapa manfaat dari program ini meliputi:
1. Penguatan karakter dan moral masyarakat dengan memberikan teladan dari hafiz Al-Qur’an.
2. Peningkatan kualitas pendidikan Islam di desa-desa terpencil.
3. Memberdayakan pemuda desa sebagai penghafal dan pengajar Al-Qur’an.
4. Menghidupkan kembali fungsi masjid menjadi pusat kegiatan masyarakat.
5. Mengurangi potensi radikalisme dan perilaku menyimpang.
6. Membangun sosial berbasis nilai-nilai Qurani.
7. Menjadi investasi spiritual untuk generasi mendatang.
Dari semua efek positif yang dihasilkan oleh program “1 DESA 1 HAFIZ AL-QURAN”, kita dapat melihat bahwa program ini tidak hanya berdampak pada aspek keagamaan, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan masyarakat secara keseluruhan. Dengan dukungan yang baik dari seluruh lapisan masyarakat, visi dan misi kepala daerah dapat diwujudkan dengan lebih nyata dan terukur.