www.siarandaerah.id – JAMBI – Gubernur Jambi Dr. H. Al Haris, S. Sos., MH mendampingi kunjungan kerja Wakil Menteri Kehutanan Republik Indonesia Dr. Sulaiman Umar Siddiq, yang mengunjungi beberapa lokasi vital di Jambi, termasuk PT. Wirakarya Sakti dan Manggala Agni. Kunjungan ini bertujuan untuk mengevaluasi operasional serta strategi penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang semakin diminimalisir, khususnya di Provinsi Jambi.
Dalam diskusi tersebut, Wamen Sulaiman menekankan tentang pentingnya penanganan Karhutla yang efektif. Fakta menyebutkan bahwa Provinsi Jambi mengalami penurunan signifikan kejadian kebakaran hutan dalam beberapa tahun terakhir, menjadikannya sebagai contoh nasional dalam strategi pengurangan kejadian Karhutla.
Perkembangan Teknologi dalam Pengendalian Kebakaran Hutan
Menteri Sulaiman mengungkapkan bahwa penggunaan teknologi, seperti sistem Water Intake, menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam menjaga kelembapan lahan gambut, yang merupakan area rawan kebakaran. “Water Intake yang dilengkapi dengan pompa sangat efektif dalam mempertahankan kelembapan lahan, sehingga potensi munculnya titik api dapat diminimalisir,” ujarnya.
Melalui penggunaan teknologi yang tepat guna, pengelolaan lahan gambut dapat dilakukan dengan lebih optimal. Selain itu, berbagai inisiatif yang dijalankan juga menunjukkan kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta dalam isu lingkungan yang sangat krusial. Data menunjukkan penurunan luas kebakaran hutan di daerah tersebut dalam kurun waktu yang singkat, dari 56.000 hektar pada tahun 2019 menjadi hanya 40-43 hektar dalam tahun 2024 hingga bulan April.
Strategi Kolaboratif dalam Pengelolaan Lahan Gambut
Salah satu aspek penting dalam penanganan kebakaran hutan terletak pada kolaborasi yang kuat antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Gubernur Al Haris menekankan bahwa pengelolaan lahan gambut yang berkelanjutan harus dilakukan secara bersamaan dengan pelestarian lingkungan. Dalam konteks ini, peran PT. Wirakarya Sakti tidak dapat dipandang sebelah mata. Inovasi yang diterapkan dalam pemanfaatan lahan gambut menjadi blueprint bagi daerah lain.
Gubernur Al Haris juga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi dari semua pemangku kepentingan. “Pengalaman tersebut telah memberikan pelajaran berharga bagi kita semua. Kesiapan menghadapi musim kemarau sangat penting untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan,” ungkapnya. Diskusi dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah setempat menjadikan titik terang dalam merumuskan langkah-langkah strategis yang lebih baik di masa depan.
Penutupan acara diwarnai dengan simbolisasi keberhasilan dalam penanganan Karhutla melalui penanaman pohon di lapangan Manggala Agni. Aksi penghijauan ini bukan sekadar seremonial, tetapi juga menggambarkan komitmen bersama untuk memelihara lingkungan demi generasi yang akan datang. Hal ini menunjukkan bahwa kolaborasi yang kuat antara pemerintah daerah dan pusat, serta partisipasi aktif masyarakat adalah kunci keberhasilan dalam pengelolaan hutan yang berkelanjutan.