www.siarandaerah.id – KOTA BOGOR – Dalam upaya meningkatkan fasilitas publik, Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, menegaskan pentingnya memastikan semua persyaratan teknis dan administratif untuk Pasar Gembrong Sukasari dan Pasar Jambu Dua sudah terpenuhi sebelum dilakukan peresmian. Pernyataan ini disampaikan setelah ia memimpin rapat persiapan peresmian yang diadakan di Pasar Jambu Dua pada Rabu (18/6/2025).
Rapat tersebut diikuti oleh berbagai pihak, termasuk pengembang, Direksi Perumda Pasar Pakuan Jaya, serta perangkat daerah terkait. Dedie menekankan bahwa berbagai dukungan dari pemerintah kota juga diperlukan untuk kelancaran operasional pasar yang baru.
“Dukungan tersebut mencakup penyediaan akses jalur angkot, penerangan jalan, pedestrian, serta saluran air. Termasuk juga pengelolaan sampah yang terintegrasi,” ujar Dedie Rachim.
Mempersiapkan Peresmian Pasar yang Modern dan Terintegrasi
Dalam konteks peresmian kedua pasar tersebut, Wali Kota menekankan perlunya komunikasi yang baik antara Perumda Pasar Pakuan Jaya dan pedagang yang ada di Pasar Bogor. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan alternatif, keringanan, serta kemudahan bagi pedagang yang akan pindah.
Dedie menjelaskan bahwa perencanaan pembangunan pasar bukanlah hasil keputusan mendadak, tetapi merupakan proses yang telah dipersiapkan jauh hari sebelumnya. Melalui proses ini, diharapkan dapat memenuhi harapan pedagang sekaligus meningkatkan layanan kepada masyarakat.
Pembangunan kedua pasar ini juga sejalan dengan berbagai rekomendasi yang telah diberikan, termasuk dari Badan Pemeriksa Keuangan. Kepatuhan pada rekomendasi ini diharapkan dapat menjamin peningkatan kualitas dan manfaat pasar bagi masyarakat.
Kesiapan Pedagang dan Transfer ke Pasar Baru
Direktur Utama Perumda Pasar Pakuan Jaya, Jenal Abidin, menyatakan bahwa pihaknya sedang memantau dan mempersiapkan segala hal untuk memastikan pelaksanaan peresmian pasar dapat dilakukan secepatnya. Saat ini, sudah ada sekitar 157 pedagang yang melakukan booking di Pasar Jambu Dua dan 130 di Pasar Sukasari.
Jenal juga menuturkan bahwa skema pembiayaan untuk pedagang sedang dirancang agar lebih mudah dan terjangkau. Diskusi intensif telah dilakukan antara pihak pengembang dan direksi untuk menjanjikan kemudahan bagi para pedagang di pasar baru.
“Kami telah menyiapkan beberapa skema, termasuk skema pencicilan yang memungkinkan pedagang untuk membayar dalam jangka waktu yang lebih panjang. Hal ini memudahkan pedagang dalam menyesuaikan keuangan mereka,” kata Jenal.
Menawarkan Skema Pembayaran yang Fleksibel
Jenal menambahkan bahwa pihaknya juga telah menyiapkan mekanisme bagi pedagang baru. Salah satu tawarannya adalah cicilan yang dapat dilakukan selama 20 tahun, dijamin tidak lebih dari Rp20 ribu setiap harinya.
Ia juga menjelaskan bahwa bagi pedagang yang memilih untuk menyewa kios, biaya sewa yang harus dibayar per hari sangat terjangkau. Bahkan, di Pasar Jambu Dua, opsi sewa bulanan juga tersedia dengan harga yang sangat kompetitif.
“Bagi kios, biaya sewa hanya Rp29 ribu per hari, dan di Jambu Dua bisa mulai dari Rp25 ribu per hari. Ini adalah langkah untuk menarik lebih banyak pedagang untuk bergabung,” jelasnya.
Prospek Bisnis dan Keberlanjutan Pasar
Dengan semua persiapan yang dilakukan, Wali Kota dan jajaran berharap kedua pasar ini tidak hanya akan memberikan tempat berjualan yang layak bagi pedagang, tetapi juga meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Keduanya diharapkan bisa menjadi sentra ekonomi baru yang mendukung pertumbuhan bisnis lokal.
Dalam upaya untuk memastikan keberlanjutan keberadaan pasar, strategi pengelolaan yang baik akan diterapkan. Harapannya, ini dapat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pedagang maupun pengunjung.
Proyek ini merupakan bagian dari visi yang lebih besar untuk mewujudkan kota yang nyaman, bersih, dan teratur. Dengan demikian, masyarakat dapat merasakan manfaat langsung dari keberadaan pasar yang modern dan terintegrasi ini.