SUBANG – Bupati Subang, Reynaldy Putra Andita, baru saja menghadiri sebuah acara yang bertajuk Hajat Petani Tebu. Acara ini berlangsung di area perkebunan Purwadadi dan diselenggarakan oleh pihak terkait pada Selasa, 13 Mei 2025. Kegiatan ini menjadi momen penting bagi para petani tebu di daerah tersebut dan menunjukkan dukungan nyata bagi sektor pertanian lokal.
Acara dimulai dengan prosesi mapag rombongan Nyai Pohaci yang kaya akan tradisi, diikuti dengan jalan santai yang melibatkan para peserta, selanjutnya dilaksanakan penyerahan tebu indung dan tebu pengantin. Tak hanya itu, bupati juga diukuhkan sebagai Bapak Petani Tebu, diberikan santunan kepada anak yatim, dan ditutup dengan doa bersama. Kedatangan masyarakat serta semua elemen yang terlibat menunjukkan pentingnya acara ini dalam memperkuat kolaborasi di sektor pertanian.
Pentingnya Sinergi Dalam Sektor Pertanian
Perwakilan Paguyuban Petani Tebu, Hamzah, dalam sambutannya, menyampaikan ungkapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dalam kemitraan dengan pabrik gula. Ia mengatakan bahwa kerjasama ini sangat vital untuk memastikan kelancaran proses panen. Dukungan tersebut membantu para petani dalam memperoleh akses yang lebih baik menuju berbagai sumber daya pertanian, termasuk pupuk dan teknologi yang diperlukan untuk meningkatkan hasil panen.
Direktur pabrik, Adrian Wijanarko, menegaskan pentingnya sinergi antara petani, pabrik gula, pemerintah, dan pihak perbankan. Ia menjelaskan betapa besar potensi lahan kemitraan yang saat ini mencapai sekitar 4.000 hektare, dengan target untuk meningkat menjadi 8.000 hingga 9.000 hektare di masa depan. Data-data tersebut menunjukkan betapa industri gula di Subang dapat berkembang lebih pesat jika didukung dengan kerjasama yang solid.
Kemandirian dan Dukungan Pemerintah untuk Petani Tebu
Melalui acara ini, Bupati Subang berkomitmen untuk memfasilitasi petani dalam aspek infrastruktur, permodalan, dan teknologi. Ia menekankan bahwa setiap batang tebu merupakan hasil dari doa dan kerja keras petani. Pernyataan ini menggambarkan betapa pentingnya keterlibatan pemerintah dalam mendukung petani, bukan hanya dalam hal materi, tetapi juga dalam pengakuan dan apresiasi terhadap usaha mereka. Pengukuhan sebagai Bapak Petani Tebu adalah simbol dukungan untuk meningkatkan semangat petani di daerah tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati juga menegaskan bahwa sektor tebu patut mendapat perhatian yang sama dengan sektor lain, seperti padi dan teh. Ia melihat potensi luar biasa di Subang yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan ketahanan pangan dan mendukung perekonomian daerah. Diharapkan bahwa dengan upaya sinergis antara pemerintah dan petani, sektor tebu bisa menjadi salah satu komoditas unggulan yang membawa dampak positif bagi masyarakat sekitar.
Dengan harapan yang besar, Kang Rey merencanakan untuk menjalin kerjasama lebih lanjut dengan pabrik dalam rangka optimalisasi operasional pabrik gula, yang ditargetkan beroperasi pada 2027 dengan beriringan dengan pembangunan infrastruktur jalan di Kabupaten Subang. Ia berkomitmen untuk tidak hanya memajukan sektor industri, tetapi juga memastikan bahwa petani tidak tertinggal dalam setiap langkah pembangunan.
Secara keseluruhan, acara Hajat Petani Tebu bukan hanya sekadar ritus kebudayaan, tetapi juga simbol penguatan hubungan antara pemerintah dan petani. Keterlibatan semua pihak penting dalam menciptakan ekosistem pertanian yang lebih baik dan lebih berkelanjutan. Hal ini tentunya merupakan langkah positif bagi kemajuan Subang, yang dikenal dengan kekayaan alamnya yang luar biasa.
Di akhir acara, setelah berbagai sambutan dan penyerahan simbolis, dilakukan penebangan tebu sebagai tanda dimulainya panen tahun 2025. Ini adalah langkah konkret yang menunjukkan bahwa kerja keras dan kolaborasi antara petani, pemerintah, dan pihak swasta akan membuahkan hasil nyata.