KOTA BOGOR – Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, telah mengajak seluruh aparatur pemerintahan di wilayah, termasuk camat dan lurah, untuk bersama-sama mewujudkan visi Bogor Selatan. Dengan potensi yang ada, langkah kolaboratif ini diharapkan dapat mengoptimalkan berbagai sumber daya untuk kemajuan daerah.
Pada apel yang berlangsung di Kecamatan Bogor Selatan, berbagai instalasi vital dan aset pemerintah di area tersebut dijelaskan. Faktor ini menjadi titik awal bagi upaya pengelolaan yang lebih baik serta peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
Pengembangan Infrastruktur dan Potensi Bogor Selatan
Kecamatan Bogor Selatan memiliki banyak potensi yang belum sepenuhnya dimanfaatkan, termasuk proyek besar seperti Bogor Inner Ring Road (BIRR). Proyek ini direncanakan akan melintasi tujuh kelurahan dan terhubung dengan akses ke Regional Ring Road (R3), yang diharapkan bisa meningkatkan konektivitas antarwilayah.
Dalam tahap awal, pembangunan BIRR akan dimulai dari Pamoyanan hingga Mulyaharja. Dedie Rachim menekankan pentingnya camat dan lurah untuk memastikan bahwa trase dan penetapan lokasi untuk proyek ini dapat disinkronkan dengan Dinas PUPR. Hal ini sangat penting agar arah pembangunan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.
Peluang Wisata Baru dan Penguatan Ekonomi Lokal
Selain infrastruktur, Dedie Rachim juga melihat potensi Bogor Selatan sebagai destinasi wisata baru. Diantaranya pemanfaatan lahan eks Pancahapat di Kelurahan Empang yang direncanakan akan dikembangkan menjadi taman, tempat wisata, serta pusat pembibitan. Langkah ini tidak hanya bertujuan untuk menarik pengunjung dari luar daerah tetapi juga memberikan pendapatan untuk daerah.
“Kita akan menjadikan aset ini sebagai tujuan wisata baru. Dengan desain yang baik, ini bisa menjadi potensi pendapatan asli daerah (PAD) yang signifikan bagi Bogor,” ucap Dedie. Melalui pengembangan sektor pariwisata yang kuat, harapan bagi masyarakat Bogor Selatan adalah pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dan peningkatan kesejahteraan.
Tidak hanya program wisata, Wali Kota Bogor juga menyoroti perlunya penataan kawasan Simpang Ciawi yang berbatasan dengan Kabupaten Bogor. Menurutnya, integrasi jalan R3 yang akan menghubungkan berbagai akses jalan di Bogor Selatan dapat mengurangi kemacetan di Jalan Raya Tajur, sehingga memperlancar mobilitas masyarakat.
Sebagai tambahan, beberapa program pemerintah pusat seperti pembangunan Sekolah Rakyat, Dapur SPPG, serta program Makan Bergizi Gratis (MBG) juga akan diimplementasikan di daerah ini. Semua langkah ini diharapkan dapat mendorong peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Dalam hal lingkungan, Wali Kota juga menekankan pentingnya pengelolaan sampah. Mengingat sumber air baku PDAM berasal dari Sungai Cisadane, upaya pengurangan sampah melalui pembangunan TPS3R menjadi suatu keharusan. Dengan melibatkan masyarakat mulai dari tingkat RT/RW, diharapkan masalah ini dapat teratasi secara bertahap.
Dengan penataan yang baik serta pengelolaan sumber daya yang optimal, Wali Kota Bogor yakin akan terciptanya kawasan Bogor Selatan yang lebih baik, sejahtera, dan memiliki daya tarik bagi masyarakat luas.