www.siarandaerah.id – KOTA BOGOR – Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin, bersama warga Kelurahan Panaragan, Kecamatan Bogor Tengah, melaksanakan penanaman pohon di bantaran Sungai Cisadane pada Rabu, 25 Juni 2025. Kegiatan ini merupakan inisiatif dari Kelompok Pemuda Peduli (KPP) Kota Bogor, di mana juga dilaksanakan bakti sosial dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Tahun 2025.
Dalam acara tersebut, Jenal Mutaqin menekankan pentingnya kegiatan ini dan mendorong agar informasi mengenai kegiatan positif tersebut disampaikan kepada seluruh masyarakat Kota Bogor. Ia juga menyampaikan bahwa tindakan nyata seperti ini dapat membantu mengurangi risiko bencana alam, khususnya di daerah yang rawan longsor.
“Hari ini kita bersama-sama, para pemuda-pemudi Kota Bogor, menanam pohon di lokasi yang rawan longsor. Ini adalah langkah positif yang perlu diadopsi dan disebarluaskan kepada masyarakat luas,” ujar Jenal Mutaqin seusai kegiatan penanaman.
Mendorong Kesadaran Lingkungan di Kalangan Pemuda
Jenis kegiatan seperti penanaman pohon tidak hanya bertujuan untuk menghijaukan kota, tetapi juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan. Jenal Mutaqin berharap partisipasi dari berbagai kelompok masyarakat untuk ikut berperan dalam program penghijauan ini.
Lebih jauh, ia menjelaskan bahwa penanaman pohon tidak hanya harus menjadi inisiatif pemerintah, tetapi juga harus diikuti oleh elemen masyarakat lainnya. Setiap individu diharapkan memiliki rasa tanggung jawab terhadap lingkungan di area tempat tinggal masing-masing.
Jenal Mutaqin menegaskan bahwa aksi penanaman pohon harus dilakukan secara berkelanjutan dan tidak berhenti di satu titik saja. “Pemkot Bogor sudah memetakan berbagai titik yang rawan longsor, dan kita harus segera menindaklanjuti dengan aksi nyata,” tegasnya.
Langkah Strategis untuk Mengurangi Risiko Bencana Alam
Dari 11 kelurahan yang ada di Bogor Tengah, terdapat lima titik yang dinyatakan rawan bencana longsor. Titik-titik tersebut mencakup wilayah-wilayah yang dilintasi oleh sungai utama seperti Cisadane, Ciliwung, dan Cipakancilan. Identifikasi titik rawan ini sangat penting agar tindakan pencegahan dapat dilakukan lebih efektif.
Di samping penanaman pohon, Jenal Mutaqin juga menggarisbawahi perlunya edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Kesadaran akan lingkungan yang baik dapat memperkecil kemungkinan terjadinya bencana yang disebabkan oleh kerusakan lingkungan.
Lebih lanjut, Ia menjelaskan tentang jenis pohon yang akan ditanam pada kegiatan ini. “Kita memilih jenis pohon buah-buahan agar selain berfungsi sebagai penahan tanah, juga bisa memberikan nilai ekonomis bagi masyarakat,” tambahnya.
Peran Aktif Komunitas dalam Pelestarian Lingkungan
Ketua KPP Kota Bogor, Beni Sitepu, menyatakan bahwa kegiatan penanaman pohon ini merupakan bentuk dukungan kaum muda terhadap program pemerintah, terutama dalam hal pelestarian lingkungan. Dengan melibatkan generasi muda, diharapkan ada kesadaran yang lebih besar terhadap isu-isu lingkungan.
Keberhasilan kegiatan ini sangat bergantung pada kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat, serta dukungan dari berbagai pihak. Melalui partisipasi aktif, kegiatan seperti ini dapat menjadi model bagi inisiatif lingkungan lainnya di Kota Bogor.
Beni Sitepu juga menekankan bahwa kegiatan ini tidak akan berhenti di sini. “Kita berharap ini menjadi inspirasi bagi lokasi-lokasi lain untuk melakukan hal yang sama, menjaga lingkungan kita agar tetap hijau dan aman,” tuturnya.