www.siarandaerah.id – KOTA BOGOR – Komitmen pemerintah untuk menciptakan ketertiban dan kenyamanan masyarakat di Kota Bogor terus diwujudkan melalui penertiban, penataan, serta pemberian solusi nyata. Salah satu upaya tersebut adalah dengan melarang aktivitas mengamen di dalam angkutan umum yang sering kali membuat resah masyarakat.
Bahkan, upaya tersebut sempat viral ketika seorang wisatawan asal Jepang membagikan pengalamannya merasa terganggu oleh pengamen saat menaiki angkutan umum. Fenomena ini menunjukkan bahwa semakin banyak orang merasakan dampak dari aktivitas yang kadang tidak diinginkan ini.
Inisiatif Penertiban Aktivitas Mengamen
Setelah dilakukan penertiban beberapa kali, Pemerintah Kota Bogor melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan merangkul ratusan pengamen dan membentuk 17 grup musik untuk mengikuti proses audisi. Pendekatan ini menunjukkan niat baik pemerintah untuk memberikan solusi yang tidak hanya menegakkan ketertiban, tetapi juga memberikan peluang bagi pengamen untuk menyalurkan bakat mereka dengan cara yang lebih positif.
Data menunjukkan bahwa dengan melibatkan pengamen dalam kegiatan seni, terjadi peningkatan kualitas hiburan di Kota Bogor. Pengalaman langsung seperti ini bisa mengubah stigma yang mungkin ada terhadap pengamen. Dengan menyalurkan mereka ke acara publik, kita dapat melihat kesempatan terjadinya interaksi yang lebih baik antara komunitas dan para seniman lokal.
Pemberdayaan Musisi Melalui Program Kreatif
Tidak hanya memberikan ruang untuk berkreasi, tetapi juga ada strategi jangka panjang dalam program ini. Para musisi yang terpilih dari audisi ini akan disalurkan ke berbagai agenda kegiatan kota dan nantinya akan mengisi titik-titik hiburan di taman-taman kota. Kepala Dinas Pariwisata menjelaskan bahwa selain di acara ini, mereka juga akan ditempatkan di taman-taman, bekerja sama dengan Dinas Perumahan dan Permukiman. Hal ini menunjukkan komitmen untuk menjadikan seni sebagai bagian dari ruang publik.
Penyelenggaraan acara-acara komunitas ini diharapkan bisa membangun kesadaran akan nilai seni dan budaya di kalangan masyarakat. Dengan demikian, alun-alun Kota Bogor akan menjadi lebih ramai. Musisi yang mungkin sebelumnya hanya diundang sebagai pengamen di angkutan umum kini berpeluang untuk dikenal lebih luas dan dihargai sebagai seniman.
Sebelum diadakannya program ini, telah ada beberapa musisi yang berhasil menampilkan bakat mereka di acara resmi seperti Pekan Panutan Pembayaran Pajak Hasil Bumi dan Bangunan. Hal ini menciptakan pengalaman positif dan memberikan kepercayaan diri bagi mereka untuk tampil di panggung yang lebih besar. Dengan komitmen ini, Pemerintah Kota Bogor berharap untuk mengubah cara pandang masyarakat terhadap pengamen, tidak hanya sebagai gangguan tetapi juga sebagai seniman yang patut dihargai. Arah baru ini akan membuka much opportunities bagi berbagai pihak dalam mendukung dan meningkatkan kualitas seni di Kota Bogor.
Pedoman dan konsistensi sangat penting. Wali Kota Bogor meminta kepada pihak terkait untuk memastikan bahwa aktivitas mengamen di angkutan kota dapat diminimalisir. Pada sisi lain, kesempatan untuk tampil di berbagai acara instansi juga menjadi penting, agar para musisi jalanan ini bisa terus berkarya dan diakui. Dengan adanya pengawasan yang ketat, kita bisa berharap tidak ada lagi aktivitas mengamen yang mengganggu ketenteraman masyarakat.
Kegiatan yang melibatkan musisi jalanan atau eks pengamen ini diharapkan tidak hanya menambah varians hiburan di kota, tetapi juga membangun konektivitas sosial yang positif antara berbagai elemen masyarakat. Keterlibatan ini dapat mendorong kecintaan terhadap seni di kalangan masyarakat luas. Melalui kolaborasi antara pemerintah dan para seniman, Kota Bogor dapat menjadi contoh kota lain dalam menciptakan suasana yang harmonis antara kehidupan masyarakat dan seni.