KOTA BOGOR – Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) III menjadi ajang penting bagi Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) yang berlangsung di Pekalongan, Jawa Tengah. Dalam pertemuan ini, sejumlah keputusan strategis diambil untuk memperkuat kerjasama antar daerah yang tergabung dalam organisasi ini.
Pengukuhan Wali Kota Pekalongan sebagai Ketua Korwil III APEKSI menjadi salah satu highlight dari rakor ini. Selain itu, Wali Kota Bandung ditunjuk sebagai wakil ketua, menandakan kolaborasi yang solid dalam kepemimpinan regional. Rapat ini juga membahas rencana pelaksanaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) APEKSI pada Mei 2025 di Kota Surabaya, yang diharapkan akan mengumpulkan banyak pemangku kepentingan untuk mendiskusikan isu-isu penting.
Perencanaan Strategis untuk APEKSI
Rakorwil ini bukan sekadar pertemuan biasa. Ini adalah langkah strategis dalam mengoptimalkan kinerja dan fungsi APEKSI. Salah satu agenda pentingnya adalah persiapan untuk Rakornas nanti. Diskusi tentang program dan kegiatan yang akan diusulkan di acara besar tersebut merupakan kunci untuk mencapai tujuan bersama. Mengingat besarnya tantangan yang dihadapi setiap daerah saat ini, Rakorwil menjadi platform yang sangat dibutuhkan untuk saling berbagi pengalaman dan strategi.
Ketua APEKSI, Eri Cahyadi, mengemukakan aspirasi anggota untuk melakukan pertemuan lanjutan pasca-Rakornas. Hal ini menunjukkan bahwa anggota APEKSI sangat fokus untuk mendalami program Asta Cita Presiden, yang mencakup berbagai isu penting. Dalam konteks ini, Kota Bogor ditunjuk sebagai tuan rumah untuk pertemuan tersebut, menjadikannya pusat diskusi dan kolaborasi untuk membahas program-program prioritas nasional.
Kota Bogor Sebagai Tuan Rumah dan Fokus Program Prioritas
Kota Bogor berkomitmen untuk menyelenggarakan pertemuan itu dengan baik. Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, menyatakan kesiapan kota ini untuk menjadi tuan rumah acara yang diharapkan dihadiri oleh 98 wali kota dari seluruh Indonesia. Hal ini tentu menjadi kesempatan besar untuk menampilkan potensi dan keunggulan daerah.
Dalam pertemuan tersebut, salah satu agenda utama yang akan dibahas adalah program-program seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), Sekolah Rakyat, Sekolah Garuda, dan Koperasi Merah Putih. Program-program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat. Namun, ada juga tantangan yang harus dihadapi, salah satunya adalah mengenai syarat teknis yang sulit dipenuhi oleh Pemerintah Kota untuk sekolah rakyat dengan kebutuhan lahan mencapai 5 hektare. Hal ini menjadi sorotan para anggota APEKSI, yang menginginkan solusi konkret dari permasalahan ini.
Secara keseluruhan, Rakorwil III APEKSI bukan hanya sekadar forum, tetapi merupakan langkah nyata untuk mengatasi berbagai isu yang dihadapi oleh pemerintah daerah. Dengan kerjasama yang kuat, diharapkan setiap daerah dapat memperbaiki kualitas layanan publik serta pembangunan demi kesejahteraan masyarakat.