KOTA BOGOR – Pemerintah Kota Bogor untuk kesembilan kalinya berhasil meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), pada Jumat (23/5/2025). Hal ini menandakan adanya perbaikan yang signifikan dalam pengelolaan keuangan daerah, menjadi sebuah tonggak sejarah bagi kota ini.
Dengan pencapaian ini, banyak yang bertanya-tanya tentang bagaimana Pemkot Bogor dapat mempertahankan prestasi tersebut. Apakah ada strategi tertentu yang diterapkan? Atau mungkin ada kendala yang dihadapi selama proses pemeriksaan? Mari kita telusuri lebih dalam.
Strategi Pemkot Bogor dalam Mencapai WTP
Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, mengungkapkan bahwa pencapaian ini bukan tanpa tantangan. Salah satu faktor kunci yang membantu mereka meraih predikat WTP adalah transisi dari sistem manual menuju sistem digital. Langkah ini tidak hanya efisien tetapi juga meminimalisir kesalahan yang kerap terjadi dalam pengelolaan keuangan konvensional.
Dedie juga menjelaskan bahwa penggantian metode pembayaran dari cash ke cashless menjadi bagian dari inovasi yang berjalan. Data menunjukkan bahwa pemkot telah mengimplementasikan ini di beberapa objek pemeriksaan, meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran. Dengan menerapkan teknologi yang lebih modern, diharapkan akan semakin memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.
Rekomendasi dan Komitmen untuk Perbaikan
Dedie Rachim menegaskan pentingnya komitmen dari pimpinan daerah dalam memfasilitasi perbaikan berkelanjutan berdasarkan hasil rekomendasi yang diberikan oleh BPK. Ia menganalogikan BPK sebagai rem dan montir bagi mobil yang terus melaju, menunjuk pada pentingnya evaluasi dan penyesuaian dalam pengelolaan keuangan.
Dengan rekomendasi BPK, Pemkot Bogor diharapkan dapat lebih fokus memperbaiki aspek-aspek kritis dalam pengelolaan keuangan seperti dana bos dan tata kelola administrasi keuangan. Ini menunjukkan bahwa evaluasi yang dilakukan tidak hanya dianggap sebagai formalitas, tetapi sebagai panduan untuk peningkatan kualitas layanan kepada masyarakat.
Komitmen para kepala daerah untuk menindaklanjuti rekomendasi menjadi harapan besar bagi masyarakat. Melalui keseriusan dalam menyerap dan mengimplementasikan saran-saran tersebut, diharapkan ke depan pengelolaan keuangan daerah semakin efisien dan akuntabel.
Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa prestasi yang diraih Kota Bogor dalam pengelolaan keuangan bukan sekadar angka atau simbol, melainkan sebuah perjalanan berkelanjutan menuju transparansi dan akuntabilitas yang lebih baik. Dengan terus menerapakan inovasi serta memahami dan menanggapi rekomendasi yang ada, Kota Bogor akan memimpin langkah menuju pemerintahan yang bersih dan efektif.