www.siarandaerah.id – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) KM-IIM Surakarta berhasil mengadakan acara Buka Bersama Mahasiswa dan Santunan Anak Yatim di halaman kampus Institut Islam Mamba’ul Ulum Surakarta. Kegiatan ini menjadi momentum penting di masa kepemimpinan Rozin Afianto selaku Presiden Mahasiswa, dengan sasaran peserta yang lebih luas, mencakup seluruh mahasiswa IIM Surakarta, tidak hanya dari organisasi mahasiswa.
Acara ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 23 Maret 2024, dan dibuka dengan serangkaian kegiatan formal yang menciptakan suasana akrab dan hangat. Sambutan oleh Rozin Afianto sebagai Ketua BEM KM-IIM dan Dr. Sukari dari pihak kemahasiswaan menghasilkan catatan penting tentang relevansi acara ini bagi mahasiswa.
Kegiatan dilanjutkan dengan tausyiah dari Ustaz Umaier Khaz, yang berbagi pencerahan sebelum berbuka puasa. Pesan-pesan spiritual yang disampaikan mendorong peserta untuk merenungkan makna puasa dalam konteks sosial dan kemanusiaan.
Keterlibatan Mahasiswa dalam Kegiatan Sosial dan Keagamaan
Suasana acara semakin khidmat dengan kehadiran anak-anak yatim dari sekitar kampus yang menerima bantuan sosial. Ini merupakan bentuk kepedulian yang nyata dari mahasiswa terhadap sesama, memberi mereka dukungan di bulan penuh berkah ini.
Selain itu, mahasiswa juga membagikan takjil kepada masyarakat sekitar Kampus IIM, menunjukkan semangat berbagi. Kegiatan ini bukan hanya menjadi formas keagamaan, tetapi juga pengabdian kepada masyarakat.
Tiba saatnya berbuka puasa, acara dilanjutkan dengan Salat Maghrib berjamaah. Ustaz Umaier Khaz menjadi imam, diikuti dengan Salat Isya dan Tarawih yang dipimpin oleh Syaikh Sulaiman Khalid Abu Jaisy, seorang ulama tamu dari Palestina.
Pentingnya Kajian dan Seminar dalam Meningkatkan Kesadaran Mahasiswa
Puncak acara adalah seminar internasional yang disampaikan oleh Syaikh Sulaiman. Kajian yang disajikan dalam bahasa Arab ini diterjemahkan oleh tim Bahagia Berbagi Indonesia (BBI), yang turut berkontribusi dalam penggalangan dana untuk mendukung saudara-saudara di Palestina.
Seminar ini tidak hanya membahas masalah keagamaan, tetapi juga isu sosial yang menjadi perhatian mahasiswa saat ini. Diskusi yang muncul memberikan wawasan baru dan perspektif yang lebih luas tentang dunia yang mereka hadapi.
Selain aspek spiritual, kegiatan ini juga mengajak mahasiswa untuk lebih aktif dalam berkontribusi kepada masyarakat. Keterlibatan mereka dalam mendiskusikan tema-tema penting memperkuat rasa kepedulian dan tanggung jawab sosial.
Partisipasi dalam Kegiatan sebagai Bentuk Pengabdian Masyarakat
Keberangkatan mahasiswa untuk membagikan takjil dan ikut serta dalam kegiatan sosial lainnya menunjukkan niat baik mereka. Ini menjadi peluang bagi mahasiswa untuk lebih dekat dengan lingkungan sekitar dan memahami kondisi sosial yang ada.
Dengan demikian, kegiatan ini tidak hanya mengisi bulan Ramadan dengan kegiatan positif, tetapi juga memperkuat ikatan antara mahasiswa dan masyarakat. Pengalaman ini memberi mereka pelajaran berharga tentang arti kemanusiaan.
Melalui acara ini, diharapkan mahasiswa dapat terus berkontribusi dalam kegiatan sosial di masa mendatang. Kegiatan seperti ini memberikan ruang bagi mereka untuk mengembangkan diri dan membangun karakter yang peka terhadap kebutuhan sosial.
Sebagai penutup, seluruh rangkaian acara berlangsung dengan sangat lancar dan penuh keberkahan. Kegiatan ini menjadi amal jariyah yang signifikan dan semoga dapat memotivasi seluruh mahasiswa untuk aktif bergerak dalam kebaikan di bulan suci ini.